Sarolangun, AP – Angin segar bagi para pegawai honorer yang mengabdi di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sarolangun. Pasalnya Pemkab Sarolangun, melalui Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun bakal menaikkan gaji para honorer sebesar 10 persen, yakni Rp 75.000 dari total gaji honorer saat ini Rp 750.000.
“Ya kita telah mengambil inisiatif untuk menaikkan gaji para honorer, tapi tidak besar, hanya sekitar 10 persen dari gaji sekarang, yakni Rp 75.000,” ujar Arief Munandar beberapa waktu lalu.
Menurut Arief, kenaikkan tersebut tinggal menunggu keputusan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sarolangun, namun usulannya sudah dimasukkan ke dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Murni Sarolangun 2017.
“Kita peduli dengan mereka, dan sudah saya usulkan mudah-mudahan disetujui, syukur-syukur malah naik lebih tinggi, ini yang kami harapakan,” ujar Arief.
Arief mengakui, keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama untuk menaikkan gaji para honorer lebih dari 10 persen. Dikatakannya, bahwa pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) masih sama, dan berkisar Rp 1,1 Triliun. Hanya saja untuk belanja langsung sudah lebih dari 40 persen.
“Anggaran kita terbatas, sementara untuk belanja langsung sudah 40 persen. Untuk anggaran pendidikan 20 persen dan 20 persen untuk kesehatan, sisahnya baru untuk belanja rutin seperti gaji para PNS dan honorer. Jika tidak bisa kita siasati bagaimana untuk membangun infrastruktur di Sarolangun ini,” tambahnya.
Sebagai kontrol terhadap kinerja para honorer, Pj. Bupati Sarolangun juga meminta agar setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) bisa memberi laporan.
“Penilaian saya meminta masing-masing SKPD untuk menilainya, sebab beban kerja mereka sendiri yang mengetahui,” jelasnya.
Arief juga menegaskan, bentuk sanksi jika ada tenaga honorer yang tidak mau bekerja akan diserahkan kepada bupati terpilih nantinya.
“Mengenai itu (sanksi) kira yang tepat bupati terpilih, sebab kebijakan saya terbatas untuk itu,” pungkasnya.
Terpisah, Iswahyudi, salah satu honorer yang bekerja di lingkup Pemkab Sarolangun mengungkapkan, kenaikan 10 persen terbilang masih sangat kecil. Dia mengharapkan kenaikan minimal bisa mencapai 20 persen lebih.
“Sangat kecil lah bang, kenaikan hanya 10 persen, sedangkan kami dari bupati kemarin yang menjabat terus dijanjikan bakal naik menjadi satu juta rupiah,” ungkapnya.
Namun, honorer yang sudah lima tahun mengabdi di Pemkab Sarolangun ini tetap mengapresiasi dan berterimakasih kepada Pj. Bupati, karena telah berusaha menaikkan gajinya.
“Kepada pak Pj, saya berterima kasih. Karena walaupun dia hanya menjabat sementara, tetapi dia tetap memikirkan nasib kami para honorer. Kami bersyukur,” ucapnya. luk