JAMBI – Kelangkaan gas 3 Kg yang belakangan terjadi diduga karena banyaknya penyalahgunaan. Sebab, PT Pertamina mengklaim tak pernah melakukan pengurangan distribusi gas subsidi tersebut.
Parrama Ramadhan, Sales Executive LPG I PT Pertamina (Persero) Gas Domestic Marketing Operation Region II, mengaku, Pertamina tidak pernah mengurangi supply LPG 3 kg ke masyarakat.
Kemudian, adanya distribusi LPG Bright Gas 5,5 Kg di Jambi, juga tidak ada kaitannya dengan kuota LPG 3 kg. “Ini merupakan produk non subsidi yang dikeluarkan oleh PT. Pertamina sebagai produk pilihan lain di masyarakat,” ujarnya.
Dia mengatakan, sudah mendengar adanya kelangkaan gas dalam waktu belakangan ini. Karena itu, sejak Jumat 4 November 2016 hingga Senin 13 November 2016 pertamina sudah melakukan Operasi Pasar (OP) di 32 titik yang tersebar di Kota Jambi.
OP dilakukan agar tabung LPG 3 kg bersubsi ini tepat sasaran dengan syarat pembelian 1 orang 1 tabung, bahkan diberlakukan dengan menujukkan fotocopy KTP maupun KK.
Dijelaskannya lagi, rata-rata konsumsi LPG 3 kg (subsidi) di Kota Jambi adalah 417.200 tabung per bulan. Untuk distribusi LPG 3 kg November 457.520 tabung. Artinya ada kenaikan sebesar 9.6 persen dari konsumsi normal.