Jambi – Provinsi Jambi belakangan ini sering dikunjungi oleh pejabat dari daerah lain. Baik dalam bentuk studi banding, kunjungan kerja, event nasional, dan lain sebagainya. Dampaknya, jumlah hunian hotel bertambah, dan penerbangan keluar dan masuk Jambi juga kerap penuh.
DPRD Provinsi Jambi melalui Wakil Ketua II, Pinto Jayanegara menyebut, Jambi sudah menjadi destinasi favorit pejabat daerah lain. Namun prasarana yang ada belum memadai.
Kondisi ini seharusnya bisa dimanfaatkan oleh maskapai penerbangan yang keluar dan masuk Bandara Sultan Thaha Jambi. Pihak maskapai sebaiknya menambah jadwal penerbangan dari yang ada sekarang ini.
“Sekarang ini kondisinya tiket sering habis. Penerbangan kerap penuh. Kalau bisa maskapai mengambil kesempatan ini untuk menambah jadwal penerbangan,” kata Pinto.
Selain menambah jadwal penerbangan, maskapai juga bisa menambah rute. Tidak hanya Jambi – Jakarta dan sebaliknya. Bisa pula ke daerah lain, selain Jakarta.
Pinto mengatakan, akibat jumlah penumpang sering penuh membuat harga tiket menjadi mahal. Untuk penerbangan dari Jambi ke Jakarta bisa tembus Rp 1 juta lebih
“Pemerintah tolong perhatikan, kalau bisa turunkan pajak. Karena yang bikin mahal itu pajak. Sekarang bisa di atas Rp 1 juta dari Jambi ke Jakarta, dan sebaliknya,” katanya.
Menurut Pinto, harga tiket ke luar negeri, seperti Singapura atau Malaysia, malah jauh lebih murah daripada Jambi ke Jakarta.
Kondisi tiket habis dan harga mahal sangat berdampak pada penumpang non pejabat pemerintah. Pasalnya, yang keluar masuk Jambi bukan hanya pejabat, tapi ada juga yang berdagang dan sebagainya.
“Jangan tidak memperhatikan masyarakat umum. Bukan hanya pejabat yang melakukan perjalanan dinas. Masyarakat umum kena imbas mahalnya. Kenapa bisa tiket ke Jambi mahal sekali, kenapa keluar negeri bisa lebih murah,” ujar Pinto. ***