Jambi – Kemacetan di Jembatan Batanghari Satu, atau yang dikenal dengan sebutan Jembatan Aurduri Satu, telah menjadi masalah kronis yang dialami setiap hari oleh masyarakat.
Itu sudah berlangsung lama dan berdampak pada arus lalu lintas yang sangat penting di Jalan Lintas Timur Sumatera.
Salah satu penyebab utama kemacetan di Jembatan Aurduri Satu adalah meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas dan sempitnya jembatan dua arah tersebut. Selain itu, insiden yang sering terjadi di dekat jembatan juga merupakan faktor penyumbang masalah ini.
Seperti terjadi pada lusa lalu, kejadian kerusakan truk trailer yang menyebabkan arus lalu lintas terhenti selama berjam-jam, sehingga menambah beban masyarakat saat melintas.
“Kerusakan truk inilah penyebab kemacetan di satu-satunya jembatan (aurduri satu) jalan lintas timur Sumatera tersebut yang menyebabkan terhambatnya arus barang dan kendaraan se-Sumatera ke Utara dan Selatan Lintas Timur Sumatera,” tegas Usman Ermulan, Tokoh Jambi, yang kebetulan melintas menyaksikan peristiwa tersebut.
Menurut Usman, masyarakat sering kali terjebak dalam kemacetan yang berkepanjangan, menimbulkan rasa frustrasi dan keluhan sehari-hari.
Usman sungguh menyayangkan kepemimpinan provinsi Jambi saat ini yang dinilai tidak mampu mengatasi kebutuhan mendesak masyarakat yang terjebak dalam antrian panjang.
“Peristiwa yang begini entah sampai tahun kapan akan berakhir,” kata mantan anggota DPR RI selama tiga periode yang begitu matang di komisi keuangan, perbankan dan perencanaan nasional, Rabu, 13 November 2024.
Usman menegaskan pembangunan Jembatan Batanghari Tiga adalah solusi alternatif. Ia menyebutkan, proyek tersebut bisa dilakukan dengan waktu pembangunannya sekitar dua tahun.
Namun hingga kini, lanjut Usman, belum ada tanda-tanda konkret atau rencana pembangunan yang nampak akan segera direalisasikan. Mereka lebih mementingkan proyek-proyek multiyears ratusan miliar yang tidak tahu arahnya daripada harus mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat setiap hari.
“Masa pembangunannya paling tidak memerlukan waktu 2 tahun. Apalagi ini belum tentu entah dimana rimbanya? Tanda-tandanya (rencana bangun jembatan Batanghari tiga) aja belum ada. Begitulah penderitaan kita, khususnya masyarakat daerah Jambi yang hari-harinya mengeluhkan soal kemacetan. Yang terus menjadi bahan tertawaan pengguna yang melewati jalan lintas timur Sumatera, baik ke Utara maupun ke Selatannya,” jelas mantan Bupati Tanjung Jabung Barat selama dua periode ini. (Deni)