Muarasabak, AP.- Masyarakat kategori mampu di Tanjabtim ternyata masih enggan melakukan pembayaran zakat. Karena selama ini pembayaran zakat melalui Baznas didominasi oleh PNS dibandingkan masyarakat umum. Kakemenag Tanjabtim, Dr H Umar Yusuf MHI mengatakan, perkembangan Baznas selama ini ternyata orang yang dalam kategori mampu belum memberikan zakat melalui Baznas.
“Kalau sudah mampu dan punya rizki lebih harus menyalurkan zakatnya,” ungkap Umar kemarin (16/11). Padahal zakat yang dibayarkan melalui Baznas sangat banyak menfaatnya bagi masyarakat kurang mampu, salah satunya untuk mendukung pendidikan khususnya di Tanjabtim.”Dari persentase 100 persen hasil zakat, kan 50 persen bisa untuk pendidikan anak kurang mampu,” katanya.
Keberadaan Baznas Tanjabtim, lanjutnya, sudah sangat menunjang dunia pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu. Memang uang Rp 300 ribu tidak begitu berarti bagi orang mampu, tapi bagi anak-anak kurang mampu, uang Rp 300 ribu sangatlah berarti.”Setidaknya untuk pemenuhan kebutuhan harian dan biaya perlengkapan membeli alat-alat pendidikan,” paparnya.
Diharapkan Umar, seluruh masyarakat di Tanjabtim yang dalam aktegori mampu, untuk menyalurkan zakat melalui Baznas. Uang zakat yang terkumpul di Baznas sudah pasti akan disalurkan kepada masyarakat kurang mampu.
“Selain membantu dunia pendidikan, Baznas ini kan ada juga yang memang diberikan kepada honorer kurang mampu, dan ini ikut membantu pemenuhan kebutuhan mereka,” terangnya. Permasalahan masih kurangnya warga mampu di Tanjabtim masih belum menyalurkan zakat melalui Baznas, karena kurangnya kesadaran masyarakat mampu untuk menyisihkan sedikit hartanya.”Padahal membayar zakat adalah kewajiban umat muslim dimanapun berada,” urainya.
Dengan mengeluarkan zakat, lanjutnya, tidak akan membuat si pembayar zakat menjadi miskin, malahan rizki akan diberikan berlipat-lipat kepada orang yang mengeluarkan zakat.”Lagian tidak keseluruhan harta yang dizakatkan, hanya sebagian kecil saja,” tuntasnya.fni