Jambi – Politisi Senior, Usman Ermulan, memuji tindakan Bakamla RI melalui unsur KN. Pulau Marore-322 berhasil menangkap KMP FRD 5 yang bermuatan 18 truk, 3 diantaranya mengangkut pakaian bekas impor (Balpres) Ilegal dengan total 1.200 koli tekstil, di Perairan Patimban Subang, Jawa Barat, Jumat (31/1/2025).
“Tindakan Bakamla RI patut diacung jempol,” ujarnya, Sabtu, 1 Februari 2025.
Namun Usman mengungkapkan kekecewaan terhadap kinerja Bea Cukai yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pencegahan barang-barang ilegal.
“Masuknya barang import ilegal terseebut semua ini tidak terlepas juga dari tanggungjawab Menteri Koordinator dan menteri terkait,” tegasnya.
Dengan pengalaman begitu matang sebagai mantan anggota DPR RI selama tiga periode dan keterlibatannya yang mendalam di Komisi Keuangan, Perbankan, dan Perencanaan Nasional, Usman merasa aneh bahwa menteri koordinator dan menteri terkait tidak bisa mengadakan rapat di tingkat kementerian dengan melibatkan Kapolri dan Dirjen Bea Cukai.
“Hal ini mereka merelakan bangsa Indonesia memakai barang bekas buangan negara-negara asing. Alangkah hinanya bangsa Indonesia jadi tempat pembuangan barang-barang bekas negara asing. Apakah anda Menteri Koordinator dan Menteri tidak punya perasaan malu?,” ucapnya.
Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode ini berpendapat bahwa jika impor pakaian bekas tersebut tidak bisa segera dihentikan, industri tekstil akan menghadapi resiko penutupan massal dan pemutusan hubungan kerja ribuan tenaga kerja lokal.
“Akan mengancam tutupnya Industri pakaian jadi di Indonesia yang menyebabkan kebangkrutan,” kata orang dekat Presiden ketiga Bj Habibie itu. (Den)