Jambi – Tenaga honorer di Pemprov Jambi yang minta namanya tidak disebutkan mengungkapkan bahwa mereka hanya digaji 2 bulan. Bukan tiga bulan seperti disebut Jubir Pemprov Jambi sekaligus Kadis Kominfo Provinsi Jambi, Ariansyah.
“Selama kami kerja honorer, setiap kali akan mau gajian, kami biasanya ada dokumen yang ditanda tangani. Misalnya, gaji kami untuk Januari – Februari, pengajuannya memang di bulan itu aja yang ditanda tangani. Kalau untuk bulan Maret memang kami belum ada sama sekali untuk tanda tangan pengajuan gaji,” katanya, Senin malam, 24 Maret 2025.
Sebelumnya, Ariansyah mengklaim bahwa gaji honorer sudah dibayarkan dari Januari sampai Maret 2025. Lagi-lagi, omongan Ariansyah berbohong. Realitas di lapangan yang dibayar hanya Januari dan Februari.
“Sampai hari sabtu pagi minggu lalu, sang Honorer di SKPD yang menyampaikan kepada saya minggu sebelumnya, masih belum menerima honor dan bahkan ada teman sekerja (sekantor) mereka juga yang honor dari Januari hingga Maret yang ibayarkan hanya setengah bulan gaji aja. Ini jelas kebohongan Kadis Kominfo Provinsi Jambi,” ujar Usman Ermulan, Tokoh Jambi, Senin 24 Maret 2025.
Usman merupakan seorang mantan anggota DPR RI selama tiga periode, mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua periode, dan mantan Staf Khusus Menteri/Kepala Bappenas, memiliki pengalaman dan wawasan yang luas dalam hal tata kelola pemerintahan.
Sebelumnya, Ariansyah memelas kepada Usman Ermulan. Ia keberatan tentang imbauan yang disampaikan oleh Usman Ermulan kepada Gubernur Jambi Al Haris terkait gaji tenaga honorer di Pemprov Jambi yang belum dibayarkan.
Ariansyah mengajukan keluhan tersebut pada Kamis lalu, 20 Maret 2025, lewat WhatsApp. Tak hanya ke Usman, Ariansyah juga berbagi keluhannya ke orang-orang terdekat Usman Ermulan untuk mengharapkan belas rasa kasihan.
“Intinya begini, Ariansyah merasa keberatan tentang ucapan ayahanda kita Usman Ermulan yang mengimbau pak Gubernur Jambi untuk segera membayar gaji honorer jelang lebaran. Kemudian Ayahanda kita menjawab pesan Ariansyah dengan sangat bijaksana. Tampaknya Ariansyah salah menafsirkan pesan Ayahanda dan menyebarkannya ke media massa tanpa ada upaya konfirmasi langsung ke Ayahanda,” ujar Ramadhani, Staf Usman Ermulan, Sabtu, 22 Maret 2025.
Dikatakan Ramadhani, imbauan boleh-boleh saja, sebagai bentuk kecintaan dan harapan Usman kepada Gubernur Jambi Al Haris. Usman Ermulan menegaskan bahwa kinerja tenaga honorer selama ini patut diacungi jempol. Mereka telah bekerja keras untuk menyelesaikan berbagai tugas yang diemban.
“Asal pak Al Haris tahu saja, ayahanda Usman Ermulan begitu cinta terhadap Provinsi Jambi. Di tengah kesibukan dan usia beliau, beliau terus mengingatkan yang terbaik untuk kita semua. Di bawah kepemimpinan Pak Haris-Sani, InsyaAllah negeri Jambi mengumpulkan banyak kebaikan untuk masyarakatnya,” tegas Ramadhani.
Disisi lain dengan topik berbeda, Ariansyah juga membohongi DPRD Provinsi Jambi dan Dewan Pers. Hal itu dikatakan Tokoh Pers Jambi, Mursyid Sonsang.
Ia bilang Ariansyah secara jelas melanggar kesepakatan hasil konsultasi yang dilakukannya beberapa waktu lalu, ke Dewan Pers bersama Komisi I DPRD Provinsi Jambi soal Indeks Kemerdekaan Pers yang cukup memprihatinkan yakni posisi 32 dari 38 Provinsi. Masukan dan saran Dewan Pers terkait persyaratan media massa yang dapat bermitra dengan Diskominfo Provinsi Jambi.
“Ariansyah bohongi Komisi 1 DPRD Provinsi Jambi dan Dewan Pers. Dia sendiri yang melanggar peraturan yang telah disepakati,,” tegas penerima Pers Card Number One (PCNO) dari PWI Pusat. (Den)