Jambi, AP – Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat struktur ekonomi Provinsi Jambi pada triwulan III-2016 didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB yakni 29,66 persen.
Sementara pada sisi pengeluaran, PDRB banyak digunakan untuk komponen ekspor sebesar 66,51 persen serta komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yaitu 45,02 persen, namun terkoreksi oleh komponen impor barang dan jasa sebagai pengurang berperan 44,96 persen, kata Kepala BPS Jambi, Dadang Hardiwan, Sabtu (19/11).
Sedangkan untuk perekonomian provinsi Jambi yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai R43,43 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 32,76triliun.
Untuk ekonomi Jambi pada triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 1,27 persen. Dimana dari sisi produksi, pertumbuhan ini disebabkan oleh lapangan usaha Konstruksi yang tumbuh 9,17 persen.
Kemudian diikuti oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dengan pertumbuhan 7,43 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran komponen konsumsi lembaga non profit tumbuh 3,97 persen karena adanya Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, kata Dadang.
Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 mencapai 4,03 persen, melambat dibanding periode yang sama pada 2015 yang sebesar 4,38 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa keuangan dan lapangan usaha transportasi masing-masing sebesar 9,58 persen dan 9,36 persen sedangkan dari sisi pengeluaran oleh konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,44 persen.
Dadang juga mengatakan, secara kumulatif triwulan I sampai III tahun 2016 terhadap triwulan I sampai III tahun 2015, ekonomi Jambi tumbuh 3,68 persen, melambat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 4,57 persen.
Lapangan usaha yang tumbuh paling cepat adalah jasa keuangan sebesar 9,82 persen. Dari sisi pengeluaran oleh komponen pembentukan nodal tetap bruto yang tumbuh 5,30 persen. ant