Muarasabak, AP – Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang didirikan sejak 2015 lalu, hingga saat ini diharapkan mampu menjadi penunjang pasar ternak yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim). Adapun SPR yang telah terbentuk saat ini di Kecamatan Geragai sebagai SPR mandiri, selanjutnya SPR di Kecamatan Rantau Rasau sebagai SPR sejahtera.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Tanjabtim, Rajito, ketika dikonfirmasi awak media mengatakan pembentukan SPR ini bertujuan agar peternakan bisa lebih terkoordinir.
“Selama ini kan peternakan jual ternak langsung saja. Jika terjadi kerjasama dengan pasar ternak kan bisa ada negoisasi tertinggi,” jelasnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk pembentukan SPR sendiri daerah atau kecamatan harus memiliki 1.000 ekor sapi betina dan 100 ekor sapi pejantan. Jika kriteria terpenuhi baru suatu kecamatan atau daerah bisa membentuk SPR.
“Makanya untuk 2017 ini pembentukan masih dalam identifikasi. Jika memenuhi kriteria bisa saja satu kecamatan ada dua SPR,” terangnya.
Untuk populasi sapi terbesar di wilayah Tanjabtim saat ini hanya berada di Kecamatan Rantau Rasau. Di mana Kecamatan Rantau Rasau saat ini ada 4.000 ekor sapi.
“Ini lah populasi sapi terbesar di Tanjabtim. Dengan populasi sebesar ini, tidak menutup kemungkinan Rasau bisa lebih dari dua SPR,” tandasnya. fni