Jambi, AP – Puluhan aktivis dari berbagai lembaga dalam Kota Jambi, yang mengatasnamakan dirinya sebagai Solidaritas Rakyat Jambi untuk Desa Sukamulya, Kecamatan Kartajati, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat, menggelar aksi damai di simpang Bank Indonesia (BI), Kota Jambi. Senin (21/11) kemarin.
Dalam aksinya, mereka menuntut kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), untuk membatalkan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).
“Kita meminta kepada Presiden Joko Widodo Untuk membatalkan pembangunan bandara itu,” ujar Dodi, saat menyampaikan orasi.
Aksi tersebut dilakukan atas dasar bentuk kepedulian kepada kaum tani. Karena, beberapa waktu lalu telah terjadi bentrok antara warga Sukamulya dan aparat kepolisian, karena warga Desa Sukamulya melakukan penolakan terhadap pembangunan BIJB.
Ada empat tuntutan yang disuarakan oleh Solidaritas Rakyat Jambi untuk Sukamulya ini. Pertama hentikan intimidasi dan kekerasan aparat terhadap warga Sukamulya, kedua hentikan penggusuran warga Sukamulya dan kaum tani di tempat lainnya, ketiga bebaskan kaum tani dan aktivis yang ditangkap, dan keempat wujudkan keadilan bagi masyarakat sukamulya.
“Mereka (petani Sukamulya, red) sudah melakukan penolakan, tapi lahan pertanian dan pemukiman mereka tetap dikonversi menjadi BIJB, dan kami meminta pemerintah mewujudkan keadilan bagi masyarakat di sana,” kata Pauzan Fitrah, Koordinator Aliansi Gerakan Reforma Agraria (AGRA) Jambi dalam orasinya.
Massa aksi yang tergabung dari beberapa lembaga itu adalah Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA), JMGJ (Jaringan Masyarakat Gambut Jambi), AGRA Jambi, FMN (Front Mahasiswa Nasional) Jambi, Mapala Sutha dan Walhi Jambi. Mereka membawa artribut tangan besar diwarnai cat merah yang bertuliskan Save Sukamulya. bdh