Jambi, AP – Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Provinsi Jambi menyebutkan realisasi pembelian beras dari petani lokal di daerah itu telah mencapai 7.437 ton. “Realisasi serapan beras dari petani lokal sudah mencapai 106 persen, dan realisasi tahun ini melebihi dari target yang ditetapkan, yakni 7.000 ton,” kata Kabid Pelayanan Publik pada Bulog Divre Jambi Fitri Nur, Selasa (22/11).
Pengadaan beras dari petani lokal tersebut untuk mengamankan harga jual di tingkat petani sehingga jangan sampai petani mendapatkan harga jual yang rendah.
Untuk membeli beras dari petani lokal itu, kata Fitri, harus sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang tercantum pada Inpres Nomor 5 Tahun 2015 yakni sebesar Rp 7.300/ kilogram.
“Tapi kalau ada harga jual yang lebih tinggi petani dibebaskan menjual ke mana saja dan lebih bagus, karena Bulog di sini sifatnya menjaga jangan sampai petani mendapatkan harga yang rendah,” ujarnya.
Dari sebanyak 7.437 ton beras yang telah dibeli dari petani lokal itu, dirincikannya dari masing-masing daerah di Provinsi Jambi. Di antaranya Sub-Divre Sarko sebanyak 1.945 ton.
Kemudian Sub-Divre Bungo sebanyak 902 ton, Sub-Divre Kerinci 2.256 ton, Sub-Divre Kuala Tungkal 279 ton dan Kota Jambi sebanyak 2.000 ton, katanya.
Selain beras, pihaknya juga membeli kedelai dari petani lokal di daerah itu sebanyak 22 ton. Dalam pengadaan kedelai lokal tersebut pihak Bulog bekerja sama dengan Koperasi Pengusaha Tahu Tempe. “Kalau untuk kedelai memang di Jambi masih sulit, sehingga kami menggandeng koperasi tahu tempe supaya bisa membeli kedelai dari petani lokal,” katanya. ant