Kualatungkal, AP – Krisis listrik di Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) nampaknya kian parah, pemadaman bergilir yang tidak menentu juga mulai meresahkan masyarakat. Pasalnya, durasi waktu pemadaman mulai tidak menentu sehingga membuat pelanggan kian gerah.
Walaupun PLN Rayon Kualatungkal mengeluarkan pemberitahuan tertulis jika adanya perbaikan jaringan di beberapa titik dan peremajaan jaringan dibeberapa jalur yang memaksa PLN memperlakukan pemadaman bergilir. Namun durasi waktu pemadaman yang tidak dimentukan melai mempengaruhi aktifitas pelanggan khususnya para pengusaha.
“Kalau pun ada pemberitahuan seharusnya PLN juga mencantumkan waktu dan jadwal pemadaman, jangan seenaknya memutus lampu gitu, ada yang satu jam ada yang hingga 5 jam, kan kesanya dak adil,” keluh Marni salah satu pelanggan di Kota Kualatungkal.
Hal senada juga diungkapkan Yantok, seorang pengusaha rumahan juga mengeluhkan pemadaman yang terjadi. akibat sering matinya listrik, lamanya durasi pemadaman dan tidak stabilnya aliran listrik membuat beberapa alat elektronik miliknya rusak.
“Terpaksa tidak beroperasi karena lampunya mati hidup, satu mesin saya rusak akibat hal ini, takutnya yang lain ikut rusak jadi sementara saya hentikan, kalau sudah stabil baru beroperasi lagi secara normal,” katanya.
Sementara Kepala PLN Rayon Kualatungkal, Arham Ginting mengatakan jika ada perbaikan jaringan dibeberapa tempat. Arham juga membenarkan adanya pemadaman bergilir akibat perbaikan. Namun dalam surat pemberitahuan, Arham tidak menjelaskan kapan perbaikan akan selesai dan waktu giliran pemadaman yang berlangsung.
Sementara Bupati Tanjabbar H. Safrial beberapa waktu lalu mengatakan, Tanjabbar saat ini tengah menghadapi krisis listrik. Bahkan kata Bupati, Pemkab sudah memfasilitasi pembangunan PLTD baru untuk memecahkan krisis listrik di Tanjabbar.
“Lokasinya di Pematang Lumut, dan mudah-mudahan tahun ini terealisasi,” tukasnya singkat.
Buipati juga berharap, untuk para pelanggan khususnya warga Kualatungkal dan sekitarnya untuk bersabar, sebab krisis listrik yang terjadi bukan hanya dialami Tanjab Barat melainkan sudah sekala nasional. her