Muarasabak, AP – YM, Kepala Desa (Kades) Mendahara Tengah (Menteng), Kecamatan Mendahara ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Negeri Muarasabak, dalam kasus pendistribusian Beras Miskin (Raskin). Penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memiliki alat bukti yang cukup.
“Iya kasusnya sudah kita tingkatkan ke penyidikan,” ungkap Kajari Muarasabak, Riski Fahrudin, Senin (28/11) kemarin.
Riski menjelaskan, proses penetapan tersangkanya cukup panjang. Sebab, cukup banyak saksi-saksi yang diperiksa, yakni mencapai 30 orang saksi. Lagi pula, dalam penetapan itu pihaknya cukup hati-hati, makanya proses pemeriksaan dan penetapannya cukup panjang. Di mana, pendistribusian Raskin yang dipersoalkan itu adalah raskin tahun 2014-2015.
Namun ia belum bisa memastikan besaran kerugian negara dalam kasus ini. Sebab, saat ini pihaknya masih menunggu hasil penghitungan kerugian negara oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Saat ini tahapannya masih dihitung BPKP. Kita melibatkan BPKP,” lanjutnya.
Tidak menutup kemungkinan, tambahnya, dalam kasus ini ada tersangka baru. Namun hal itu akan dilihat nantinya dalam pemeriksaan selanjutnya. Intinya, dalam kasus ini tentu pihak yang paling bertanggung jawab yang akan terjerat. Dalam kasus ini sendiri, YM melakukan penyaluran Raskin bukan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS).
“Nanti kita lihat perkebangannya, yang jelas siapa nantinya memiliki keterlibatan akan kita periksa,” jelasnya.
Sememtara itu Krismanto, Kuasa Hukum YM, saat dihubungi Aksi Post juga membanarkan jika cleannya ditetapkan sebagai tersangka. Terkait itu, pihaknya mengikuti proses yang asa. Saat ini pihaknya hanya melihat dan mendengar proses yang ada.
“Nanti kita akan sampaikan pembelaan di persidangan. Kalau di kejaksaan untuk sementara kita ikuti proses yang ada,” katanya. fni