Sarolangun, AP.- Tingginya intensitas hujan mengakibatkan enam titik jalan di wilayah Batang Asai, Kabupaten Sarolangun rusak parah. Hal itu membuat jalan sulit di lalui oleh kendaraan roda empat.
Padahal jalan tersebut merupakan urat nadi bagi masyarakat Batang Asai. Rusaknya jalan tersebut, membuat masyarakat terancam terisolir.
“Ada enam titik jalan yang parah dan sulit di lalui oleh kendaraan roda empat. Ini yang kami tanggung selama ini,” kata Walid, warga Batang Asai.
Jalan tanah tersebut kini semakin hancur akibat sering di lalui kendaraan besar. “Jalan ini menjadi satu satunya urat nadi bagi kami. Banyaknya, kendaraan yang sering terjebak maka kerusakan jalan makin parah, dan kami terancam terisolir,” keluhnya.
Bahkan, dampak dari rusaknya jalan menuju ibu kota kecamatan Batang Asai. Membuat harga bahan pokok menjadi meningkat. “Warga semakin terpuruk karena harga sembako menjadi meningkat. Belum lagi harga BBM yang juga mahal disini (Batangasai),” kata Walid.
Pj Bupati Sarolangun, Arief Munandar dikonfirmasi hal ini mengatakan, jalan Batang Asai merupakan tangung jawab Pemerintah Provinsi Jambi.
“Jalan Batang Asai itu kewenangan provinsi. Kondisi ini sudah saya laporkan kepada Gubernur Jambi,” katanya. Diakuinya, ada enam titik jalan yang rusak dan pihaknya sudah meminta agar ada alat berat yang standby di sana.
“Saya juga sudah meminta agar provinsi segera standbykan alat berat. Sehingga tidak ada lagi jalan yang rusak. Sebab, dari Muara Talang sudah jadi jalan provinsi,” tegasnya. Sisi lain jalan rusak di saat musim hujan juga terjadi di kecamatan Pauh. Karena keterbatasan anggaran, maka pemerintah hanya bisa melakukan pekerjaan sesuai kemampuan daerah.
“Di Kecamatan Pauh juga banyak yang rusak. Lantaran anggaran kita terbatas, ya terpaksa kita kerjakan sesuai dengan anggaran yang ada,” pungkasnya.luk