“1.106 Rumah Terendam Banjir”
Jambi, AP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi memetakan wilayah rawan bencana longsor di provinsi itu untuk meminimalkan dampak dari bencana itu karena intensitas curah hujan semakin tinggi.
Kepala BPBD Jambi Arief Munandar mengatakan, daerah rawan longsor di daerah ini umumnya berada di dataran tinggi, Kamis (01/12).
“Umumnya di wilayah Jambi bagian barat, seperti di Muara Emat Kabupaten Kerinci, sepanjang jalan dari Kabupaten Merangin menuju Kerinci dan jalan Muara Siau menuju Kecamatan Jangkat Merangin,” ungkap Arif Munandar.
Selain di dua kabupaten itu, Kecamatan Batangasai Kabupaten Sarolangun juga menjadi perhatian BPBD, sebab selama musim penghujan sejak Oktober-November, daerah itu sudah beberapa kali terjadi longsor hingga menyebabkan akses jalan terputus.
Tidak hanya itu, Kabupaten Bungo dan Tanjung Jabung Barat kata Arief juga rawan longsor namun tidak begitu parah seperti di tiga kabupaten tersebut.
Arif mengatakan, selama Oktober hingga November setidaknya sekitar 1106 rumah terendam banjir, berada di 117 desa, di 46 kecamatan.
“Berdasarkan laporan, Jumlah kecamatan yang terkena banjir sejak satu bulan ini sebanyak 46 kecamatan dengan 117 desa, 1.106 rumah warga terendam banjir,” kata Kepala BPBD provinsi setempat Arief Munandar usai membuka rapat teknis kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dan longsor di Jambi, Kamis (01/12).
Dengan banyaknya wilayah Jambi yang mengalami bencana banjir, tindakan meminimalisir jumlah korban dan kerugian kata Arief sangat perlu dilakukan.
“Beberapa wilayah di Jambi sudah mulai terjadi bencana, melalui rapat teknis ini bagaimana kita meminimalisir kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi,” katanya.
Arief mengatakan banjir yang melanda beberapa wilayah di Jambi juga merusak fasilitas umum, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), jembatan dan jalan serta gedung-gedung sekolah.
Banjir yang terjadi katanya juga ada banjir bandang, banjir luapan dan banjir rob. Beruntung tidak ada korban jiwa akibat banjir. Namun ada empat nyawa melayang dikarenakan kelalaian sendiri atau bermain-main saat air sedang tinggi. Bdh