Kualatungkal, AP.- Sebanyak 174 warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dinyatakan telah terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).Hasil pemeriksaan, 96 diantara warga yang terserang DBD suspect. Sedangkan, 102 orang lainnya dinyatakan positif menderita penyakit DBD. Sementara itu satu orang anak anak usia Sekolah Dasar (SD) dinyatakan meninggal dunia.
“174 warga yang terserang DBD tersebut adalah jumlah keseluruhan yang terhitung dari Bulan Januari sampai 22 November 2016 ini,” terang Kabid P2P Sekar Tkanisanti melalui Kasi P2P Dinas Kesehatan Tanjabbar, Erma Yanti.
Dia menyebutkan satu dari ratusan penderita DBD tersebut, meninggal dunia. Korban DBD ini tercatat anak berusia sekolah dasar berusia 6 tahun s/d 12 tahun . “Korban meninggal dunia akibat terlambat mendapat pertolongan medis,” ungkap Erma Yanti.
Menurut Erma Yanti, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Tanjabbar, setiap bulan di tahun 2016 ini, jumlah warga teserangan DBD pada Bulan Januari mencapai 33 kasus. Pada bulan selanjutnya, kasus DBD meningkat menjadi 34 kasus dan kembali berkurang pada Bulan Maret menjadi 29 kasus. Pada bulan April kasus DBD yang dicatat hanya 21. Bulan Mei sebanyak 6 kasus, Juni 4 kasus, Juli 9 kasus, Agustus, September 11 kasus, Oktober 15 kasus dan Nopember 12 kasus.
“Kita telah melakukan yang namanya fogging, pemberian Abate dan juga Pemberantan Sarang Nyamuk (PSN),”bebernya. Ditanya kenapa serangan dan penderita DBD di Tanjab Barat masih terbilang tinggi? Padahal Pihak Dinas Kesehatan Tanjab Barat telah melakukan berbagai upaya pencegahan.
Erma Yanti berdalih, jika pihaknya menduga ada sejumlah warga Tanjabbar yang terjangkit DBD justru saat berada di Luar daerah dan baru diketahui saat pulang. Pihaknya juga mencatat ada sejumlah warga dari luar daerah yang menderita kasus DBD dan menjalani perawatan di Kota Kualatungkal. mg