Muarasabak, AP – Kapolda Jambi, Drs Yazid Fanani M.Si mengungkapkan, saat ini merupakan peringkat 11 kerawanan Narkoba, sedangkan tahun sebelumnya berada diperingkat 4.”Dengan pengguna menyebar disemua lini, bukan saja masyarakat, tapi juga polisi, PNS dan instansi vertikal,” jelas Kapolda dalam kunjungannya ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), kemarin (06/12).
Dikatakannya, saat ini perang yang dilaksanakan adalah Foxy War atau perang asimetris, perang dengan melakukan penguasaan teknologi dan sumber daya energi. Dengan melemahkan generasi muda. Seperti peredaran Narkoba yang terus terjadi.
“Negara lain tahu Indonesia punya energi dan sumber daya melimpah. Biar bisa kuasai negara ini, dimasukanlah Narkoba ke Indonesia di Cina satu kilo sabu dihargai Rp 200 juta, kalau sudah sampai Indonesia harga bisa mencapai Rp 2,2 miliar,” bebernya.
Dia menambahkan kini telah kembali diundangkan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2008 terkait ITE. Dengan diundangkannya, harus lebih berhati-hati terutama mengenai SARA, pelecehan dan penghinaan.
“Informasi yang ada jangan langsung dishare dimedia sosial. Karena undang-undang ini memberikan ruang yang menjerat bukan saja pembuat tapi penyebar,” urainya.
Sebelumnya, Bupati Tanjabtim, H. Romi Hariyanto SE mengapresiasi kedatangan Kapolda Jambi, Brigjen Pol Drs Yazid Fanani MSI dan rombongan ke Tanjabtim mendapatkan apresiasi luar biasa dari Pemkab Tanjabtim. Guna mendukung kegiatan Polres, Pemkab dan DPRD telah menghibahkan lahan yang nantinya dipergunakan sebagai asrama Polres, enam unit kendaraan roda dua dan satu unit kendaraan roda empat.”Hibah yang kami berikan untuk meningkatkan kegiatan operasional Polres Tanjabtim,” kata Romi.
Dikatakannya, selama ini jajaran Polres Tanjabtim sudah sangat membantu pelaksanaan pembangunan di Tanjabtim. Mulai dari penegakan perda hingga pengamanan kegiatan serentak.
“Termasuk pelaksanaan pilkades serentak tidak ditemukan kerusuhan. Kami harap kerjasama dengan Polres tetap berjalan baik,” tutupnya. fni