Puluhan Siswa, Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Kosgoro Batanghari sengaja menggelar aksi demonstrasi di halaman sekolah mereka dikawasan keluruhan Rengas Condong, Kecematan Muarabilian, lantaran ulah oknum guru yang sengaja mengusir anak didiknya tidak boleh mengikuti ujian karena tidak membayar uang ujian sekolah.
Aksi demo dilakukan pelajar tersebut atas ulah perlakuan oknum guru yang mengusir siswa untuk tidak mengikuti ujian karena tidak membayar uang ujian sekolah. Tindakan ini sungguh memalukan semua pihak betapa tidak, disaat pihak terkait tengah gencar gencarnya mencanangkan wajib belajar tapi dilain pihak ada pendidik sengaja menghambat anak didiknya untuk maju.
Forum dan ajang siswa siswi SMK Kosgoro kemarin itu, sempat terjadi keributan dibarengi adu mulut antara anak didik dan Guru. Saat bersamaan peserta demo siswa sempat ingin mencoba membakar Ban, namun dicegah pihak Sekolah.
Iya Bang, tadi kawan kami diusir Bang, karena dak bayar duit ujian, mako diusir keluar, jadi kami samo-samo demo, sekitar 25 orang lah tadi yang demo,”ujar Wawan salah satu Siswa. Senada dengan itu Yandi Pranata mengatakan salah satu Guru dalam meminta uang ujian dengan nada keras dan menyinggung.
“Ibuk Nurmindo tu, ngomong lain nian bang, kasar nian, dan mengecilkan kami, sampai-sampai terkait materi orang tuo jugo disebutnyo. Kalau kami kayo dak sekolah disini kami Bang,”tegasnya. Terpisah Waka Kurikulum membenarkan atas perlakuan Guru terhadap Siswanya.
“Iya, Mungkin Guru yang bersangkutan Khilaf, hal ini mungkin karena sudah diperingati berkali-kali, maka sampai kata-kata kasar keluar. Kami atas pihak Sekolah mohon maaf atas kejadian tadi,”ungkap M.Rasyid. Ditambahkanya, Siswa yang berjumlah 6 orang itu sebenarnya sudah diperingati berkali-kali terkait uang ujian sebesar Rp 75.000,-
“Kita kan ada ujian semester jadi perlu dana yang besar, mereka sudah diperingati berkali-kali, seminggu yang lalu ujian Praktikum, sudah kita beri toleransi, masalahnya Siswa tersebut sudah dak bayar malah dak mau ngadap pula, kami hanya minta kejelasan kapan mereka membayar uang ujian,”pungkas M Rasyid kepada awak media. sup